Terletak
tidak jauh dari kota SoE, air terjun yang berada di desa Oehala ini menawarkan
suasana yang rindang dan sejuk, cukup menyenangkan untuk melepas penat dan
menikmati kesegaran alam yang masih asri. Dinginnya air yang mengalir di air
terjun dan view yang sungguh indah dari air terjun ini jadi tampak kontras dari
udara pulau Timor yang terkenal panas, terutama pada musim kemarau.
Desa Oehala,
desa di mana air terjun berada sekitar 10 km dari kota SoE. Sebagai salah satu
andalan tempat wisata kabupaten Timor Tengah Selatan, air terjun Oehala belum
mendapat sentuhan dari pemerintah setempat. Jalan menuju ke sana sangat sulit
ditemukan apabila teman-teman belum pernah ke air terjun ini, seperti yang saya
bilang pada cerita-cerita sebelumnya, belum adanya rambu-rambu yang menerangkan
arah ke Oehala.
Beberapa ruas jalan yang rusak ditambah jalan masuk ke dalam yang melalui jalan setapak karena aspalnya sudah banyak berlubang menambah lama perjalanan. Oh iya... Soe ini masih jauh loh teman-teman dari kota Kupang, kira-kira bisa sampai 2,5 jam perjalanan normal menggunakan kendaraan pribadi.
Beberapa ruas jalan yang rusak ditambah jalan masuk ke dalam yang melalui jalan setapak karena aspalnya sudah banyak berlubang menambah lama perjalanan. Oh iya... Soe ini masih jauh loh teman-teman dari kota Kupang, kira-kira bisa sampai 2,5 jam perjalanan normal menggunakan kendaraan pribadi.
Tapi tenang
saja begitu kaki teman-teman sampai di sana, mata teman-teman akan disambut
panorama air terjun yang cukup menawan baik untuk sekedar mandi, untuk
dipandangi dan jangan lupa juga untuk diabadikan. Untuk itu jangan lupa membawa
kamera jika teman-teman ke air terjun Oehala.
Begitu sampai di tempat wisata, teman-teman disambut dengan tangga dari semen menurun sekitar 40 anak tangga dengan jarak yang pendek-pendek. Begitu anak tangga itu habis maka sebuah aliran air yang jernih mengalir di batu yang berwana putih dengan aksen hijau (bukan lumut) menyapa....
Nah... dari sini teman-teman bisa melihat tangga yang terus menurun, juga beberapa tingkat air terjun langsung menyergap mata. Setidaknya terdapat 7 tingkat besar air terjun, itu tidak termasuk beberapa anakan kecil. Undakan-undakan air terjun ini memberikan keunikan tersendiri seolah-olah meminta teman-teman untuk memilih tingkat yang paling menggoda teman-teman untuk berendam.
Beberapa lopo juga telah dibangun untuk sarana teman-teman beristirahat, teruslah turun ke bawah karena beberapa tingkat air terjun masih menunggu mata teman-teman untuk menerkamnya. Begitu kaki dicelupkan ke air, segarnya air seolah mengisi energi kita, sunguh segar. Rasanya tidak lengkap kalau kita tidak merendam badan kita. Aliran air di air terjun Oehala cukup deras, mungkin beberapa kita bisa menggunakan untuk terapi pijat air. Bagi yang menyukai foto, sebaiknya menunggu diatas jam 16.00. Saat itu waktu terbaik untuk mendapatkan panorama tanpa terganggu teriknya matahari yang menerobos dedaunan yang cukup rindang. Siapkan tripod atau bolehlah handheld jika tangan kita kuat, karena rindangnya dedaunan pasti akan membuat kamera kita agak lambat shutterspeednya.
Nah, waktu kembali ini yang jadi masalah. Tangga yang curam seolah-olah menyedot habis semua energi kita sehingga begitu sampai di atas kita merasa capek. Untuk itulah kita butuh bekal makanan waktu di bawah, karena tak ada penjual makanan sama sekali di sini.
Kalau haus lupa membawa air, tidak masalah, minum saja dari air terjun ha.. ha.. ha..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus